Tentang Kami

Visi & Misi

Kegiatan

Profil Pengurus
Aptikesnu bertujuan sebagai wadah berhimpun ‘interprofessional education collaborative’ Perguruan Tinggi Kesehatan NU.
“Maksud dari interprofessional education collaborative adalah mengembangkan pendidikan kesehatan antarprofesi kesehatan seperti kedokteran, keperawatan, farmasi, rekam medik, kebidanan, dan lainnya yang bersifat kolaborasi sejak masa pendidikan untuk mempersiapkan sikap kebersamaan dan menghormati eksistensi antar profesi agar memudahkan ketika menjalankan profesinya nanti.
Aptikesnu beranggotakan semua perguruan tinggi kesehatan yang memiliki identitas berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. “Diharapkan dengan adanya Aptikesnu akan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi kesehatan yang berwawasan ke-aswaja-an, sehingga dapat melayani warga NU dan masyarakat umum dengan lebih baik lagi, Aptikesnu juga penting dalam memenuhi amanat Muktamar NU ke-33, agar ada peningkatan peran NU dalam bidang kesehatan.
Pengurus APTIKES NU
Quotes

Penyakit TB tidak ada matinya, malah sampai saat ini tingkat kejadiannya masih sangat tinggi. "Bahkan di Indonesia kalau melihat statistik cukup tinggi," NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia bisa menindaklanjuti capaian program LKNU selama ini serta mampu meningkatkan model-model komunitas yang telah dilakukan untuk menanggulangi penyakit Tuberkolosis (TB).

"Semua orang binasa kecuali yang berilmu, yang berilmu pun tak kenal arah kecuali yang mengamalkannya dan yang mengamalkan sia-sia kecuali dengan IKHLAS itulah KADER"

Belum tertanggulanginya pengidap Tuberkulosis (TBC) di Indonesia membuat berbagai pihak, termasuk LK PBNU merasa prihatin. Sejak sepuluh tahun yang lalu LK PBNU telah membentuk kader kesehatan, para kader bertugas menemukan kasus pengidap TBC.Para kader berkoordinasi dengan pemerintah, yakni puskesmas atau rumah sakit di daerahnya masing-masing membantu pemerintah untuk menemukan kasus TBC,bebannya puskesmas rumah sakit itu terlalu besar.

"(Kesehatan menjadi) tugas besar yang diemban PBNU sejak Muktamar Jombang untuk urusan kesehatan masyarakat Nahdliyin khususnya dan masyarakat pada umumnya kepada warga NU khususnya dan masyarakat pada umumnya agar melaksanakan pola hidup sehat".

"Menjadi kader TB, adalah ujung tombak dari semua program TB yang dicanangkan kader dituntut memiliki kepekaan, pengetahuan yang luas, dan ketulusan untuk melaksanakan tugas. Tanpa itu semua.. semangat kita akan kendor dan yang terpenting ada ladang kebaikan untuk kita, melalui pasien-pasien membuat kita tetap semangat menjalani ini"

"Jangan takut dan jangan malu dengan penyakit TBC ini, penyakit ini bisa disembuhkan dengan cara minum obat secara teratur dan ikuti petunjuk dokter kami kader kesehatan siap mebantu dilingkungan anda supaya wilayah anda bebas dari penyakit TBC"

"Bersabarlah dalam menjalankan suatu pengobatan dan yakinlah hati pasti sembuh, untuk yang terkena TBC Tetap Semangat!"

“Dalam Pengendalian TB di Masyarakat saya berharap masjid sebagai pusat pemberdayaan ummat dapat ikut serta berkontribusi dalam penurunan angka penderita TB di Indonesia”.

“Mengupayakan Agar Masyrakat dapat Terhindar dari Tuberkulosis dan Mengusahakan agar Orang-orang yang Sakit Tuberkulosis mau Berobat Hingga Sembuh”.

“Penanggulangan penyakit TBC juga merupakan tanggung jawab NU, tidak saja pemerintah. Oleh karenanya, NU juga akan berperan serta mencegah meluasnya penyakit yang umumnya menjadi masalah utama di negara-negara berkembang seperti Indonesia”.

"Allah tidak merubah suatu kaum jika kaum tersebut tidak berupaya merubahnya, sebaik -baik manusia yang berguna bagi sesamanya"